Jumat, 13 September 2024.
PW St Yohanes Krisostomus.
Uskup & Pujangga Gereja.
Warna Liturgi: Putih.
Bacaan.
1 Kor 9:16-19.22b-27.
Mzm 84:3-6.12.
Luk 6:39-42.
PEWARTA
Semua murid Kristus diutus; bukan pertama-tama diberi kedudukan atau mendapat kekuasaan.
Hal itu berarti untuk Simon Petrus dan kawan-kawan, tetapi juga untuk semua murid-muridNya sampai sekarang: diutus untuk mewartakan berpadunya Yang Manusiawi dan Yang Ilahi dalam Guru dari Nazaret, karena Roh memenuhi Bunda Maria agar supaya terlimpahkannya Kerahiman Allah sehingga hidup manusia diperbaiki dari dosa.
Refleksi Kita :
Sejauh manakah kita siaga diutus seperti semua murid Kristus dalam aneka bentuk demi terpulihkannya Keluarga Allah sampai ke akhir zaman nanti.
BACAAN I: 1 Kor 9:16-19. 22b-27 memperlihatkan sifat mendasar Paulus, yang memang menyadari pengutusannya sebagai Utusan Agung, namun dalam sikap dasar menjadi utusan rendah hati.
Sebab, yang terpenting adalah bahwa Tuhan mengutus para rasul; bukan ‘kedudukan tinggi para pewarta’. Kenyataan bahwa para murid Kristus itu diikutkan dalam penugasan pewartaan, adalah buah kebaikan Hati Allah melalui Sang Kristus; bukan karena jasa manusia.
Dengan demikian semua dilaksanakan demi Kemuliaan Yang Maha-agung.
Refleksi Kita :
Pantaslah kita semua penuh syukur atas berkahNya.
BACAAN INJIL: Lukas 6: 39-42 tidaklah untuk merendahkan atau meninggikan utusan Tuhan untuk memberitakan Injil, tetapi untuk menegaskan, bahwa sumber, perjalanan dan tujuan Pewartaan Kabar Gembira adalah Berkah Allah. Pengutusan merupakan seluruhnya karunia Ilahi.
Refleksi Kita :
Seagungnya pengutusan Pewarta, tetaplah Rahmat Ilahi yang mahabesar.
BSMSJ-AMDG