Sungguh, jalan setapak menuju Roma, adalah juga jalan yang sering dilalui oleh begitu banyak santo dan santa”.
Menurut rencana Pintu Suci di Basilika Santo Petrus, Vatikan akan dibuka oleh Paus Fransiskus di malam Natal, 24 Desember 2024. Pintu ini akan dibuka terus selama satu tahun. Kapan ditutup, akan diumumkan kemudian. Kemungkinan besar pada 6 Januari 2026.
Untuk lebih memahami Tahun Jubileum itu apa, mari sejenak kita tengok tradisi Yahudi soal ini.
Tahun Yobel merupakan salah satu perayaan keagamaan dalam tradisi Yahudi. Secara sederhana, tahun ini dikenal sebagai tahun kelima puluh yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan ungkapan Jubilee (Jubileum). Dalam tradisi Yahudi, tahun Yobel dirayakan bersamaan dengan Hari Raya Pendamaian / Penebusan / Penghapusan dosa (Ibrani : Yom Kippur). Jadi Tahun Yobel dirayakan setiap 50 tahun sekali dan umat Israel menjadikan perayaan ini sebagai puncak dari siklus tujuh kali Tahun Sabat (karena 1 Tahun Sabat sama dengan 7 tahun, maka tujuh Tahun Sabat berjumlah 49 tahun).
Mengapa Tuhan memerintahkan adanya Tahun Yobel ?
Tahun Yobel adalah salah satu tahun yang paling bersejarah bagi Bangsa Israel untuk merayakan peristiwa pembebasan. Tahun itu begitu penting demi kesejahteraan sosial umat Israel. Diceritakan bahwa mereka yang berhutang dan tidak bisa melunasi hutangnya selama 50 tahun, diberi “kebebasan”untuk tidak membayar hutang, artinya hutangnya “lunas” dan bisa memulai sebuah kehidupan sosial baru. Demikian juga dilakukan pembebasan para budak. Secara rinci informasi mengenai perayaan Tahun Yobel dapat dibaca di dalam Kitab Imamat 25.
Gereja melestarikan Tradisi “Tahun Yobel” / Jubileum dengan istilah “Tahun Suci”
Pada awalnya Gereja Katolik melalui Paus Bonifasius VIII di tahun 1300 menyebut Jubileum yang pertama dengan istilah “Tahun Suci”, dan akan diperingati setiap 100 tahun sekali. Namun 100 tahun dirasa terlalu lama, maka Paus Clement VI mengurangi waktu perayaan Tahun Suci menjadi 50 tahun sekali. Lima Puluh tahun masih juga dirasa terlalu lama, maka Paus Paulus II di tahun 1470 mengurangi jarak waktunya menjadi 25 tahun sekali. Dan inilah yang sekarang kita ikuti, meski perayaan Tahun Suci tetap menjadi hak Paus untuk memutuskan seperti yang dilakukan di tahun 1933 oleh Paus Pius XI. Waktu itu Pius XI memilih waktu sendiri untuk memperingati 1900 tahun karya penebusan Kristus. Juga di tahun 2015 (Natal) ketika Paus Fransiskus (Paus ke-266) menyatakan Tahun Belas-kasih / Kerahiman Tuhan menjadi Tahun Jubileum luar biasa. Saat ini pembukaan Perayaan Tahun Suci / Jubileum ditandai dengan dibukanya “Pintu Suci” di Basilika St. Petrus di Vatican. Awalnya tidak demikian. Para peziarah cukup bertandang ke kota Roma dan Vatikan dan berziarah di Basilika St. Petrus dan St.Paulus.
Dengan diselesaikannya Basilika St. Petrus di Vatikan tahun 1626, maka setiap tahun Yubileum akan ditandai dengan dibukanya Pintu Suci oleh Bapa Suci / Paus di Basilika St. Petrus. Kemudian akan diikuti 3 basilika lain yang juga mempunyai Pintu Suci (Basilika Yohanes Lateran, Basilika St. Paulus di luar tembok dan Basilika Santa Maria Maggiore). Tahun ini 2024, Pintu Suci di Basilika St. Petrus, Vatikan akan dibuka pada malam Natal, 24 Desember.
Makna Simbolik Pintu Suci
Secara simbolik, pintu mengambil peran penting dan kuat pada Tahun Jubileum, karena sejak awal para peziarah mempunyai tujuan utama melewati pintu itu. Pada awalnya, Pintu Suci hanya dimiliki Basilika St. Yohanes Lateran, yang merupakan Katedralnya Kota Roma.
Sebelum memasuki pintu suci, para peziarah merenungkan apa yang ditulis Yohanes 10 :9, ”Aku adalah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, dia akan diselamatkan dan ia akan keluar masuk dan menemukan padang rumput”. Dengan melewati pintu suci, seseorang telah mengambil keputusan mengikuti dan dipimpin Yesus, sang Gembala baik. Pintu adalah jalan masuk yang digunakan para peziarah untuk masuk gereja. Untuk umat beriman kristiani, gereja tidak hanya sebuah bangunan yang suci, yang dihormati dengan tingkah laku dan pakaian yang pantas. Lebih dari itu, gereja adalah komunitas kristiani yang mengikat setiap orang kristiani kepada Kristus. Sebuah tempat perjumpaan dan dialog dari pertobatan dan perdamaian yang dinanti setiap peziarah yang datang. Intinya, gereja adalah tempat komunitas orang beriman pada Kristus.
Bagaimana Cara Memperoleh Indulgensi Penuh ?
Apakah dengan tradisi melalui salah satu atau semua pintu suci, baik di Basilika St. Petrus, Vatikan dan ketiga basilika lain di Kota Roma, umat katolik sudah langsung menerima indulgensi penuh ? Jawabnya belum. Selain melalui pintu suci, kita juga perlu memenuhi 3 syarat lain, yakni : menerima Sakramen Pengakuan Dosa, Menerima Komuni suci dalam Ekaristi dan berdoa bagi intensi-intensi Bapa Suci. Selanjutnya disyaratkan bahwa semua ikatan terhadap dosa, bahkan dosa ringan, tidak ada. (referensi : Katolisitas.org)
Lalu apa yang dimaksud dengan memperoleh indulgensi penuh ?
Secara sederhana, selain dibebaskan dari dosa-dosa, kita juga dibebaskan dari hukuman atas dosa-dosa tersebut. Indulgensi di Tahun Jubileum adalah perwujudkan konkret belas kasih Allah. Kita dibebaskan dari beratnya beban dosa. Dengan demikian sesudah kita menerima indulgensi penuh, kita bisa mulai hidup lagi dengan bersih dan penuh semangat menjadi murid Kristus dan mengikuti teladanNya.
Tema Tahun Yubileum 2025 adalah Peziarah-peziarah Harapan (Pilgrims of Hope). Sebagai anak-anak Allah, harapan tidak pernah boleh putus dalam situasi sesulit apa pun. Harapan adalah setitik cahaya, yang tidak pernah boleh dipadamkan nyalanya. Harapan adalah keutamaan istimewa terkecil namun penting, sesudah Iman dan Kasih. Semoga kita diberi rahmat kesehatan dan rezeki yang cukup untuk bisa mengikuti tradisi Gereja Katolik kita, di Vatikan, Roma.
Dari berbagai sumber untuk “persiapan pribadi perjalanan ziarah Tahun Yubileum 2025”