Sabtu, 21 September 2024.
Pesta St Matius. Rasul.
Penulis Injil.
Warna Liturgi: Merah.
Bacaan.
Ef 4:1-7.11-13.
Mzm 19:2-3.4-5.
Mat 9:9-15.
PEMERSATU
Di masa sekarang, khususnya, banyak sekali tulisan, yang dimaksudkan untuk diedarkan, agar orang-orang yang membacanya terkumpul melalui pelbagai macam gagasan yang dilontarkan dalam bacaan itu.
Namun tidak jarang pula terjadi peristiwa sebaliknya, yaitu, bahwa informasi yang tersebar kok justru memecah belah kumpulan orang.
Banyak kumpulan dicerai-berai-kan oleh berbagai kabar, yang disebar-sebarkan, memang untuk guna membuat orang diracuni oleh banyak kabar, yang bertentangan satu sama lain.
Sebab, pemersatu yang mendalam tidak cukup diciptakan oleh kata atau tulisan atau berita, melainkan ‘hasrat bersatu yang terserap dalam hati’.
Refleksi Kita :
Sejauh manakah kita diguna-guna oleh informasi dari luar diri kita? Seberapa kita dipersatukan oleh kasih yang menjalin kita?
BACAAN I: EPH 4:1-7.11-13 memberitakan persaudaraan di kalangan murid Kristus, yang dipersatukan oleh iman, berkat bimbingan persahabatan dengan Paulus, yang telah bertobat dan mencintai Yesus.
Roh Kristus sudah memadukan jiwa mereka, sehingga dari dalam hati mereka berpadu, sehingga hidup mereka saling mendekat.
Iman, persahabatan dan hati mereka terbentuk menjadi paguyuban kasih.
Refleksi Kita :
Sejauh manakah kita dipersatukan oleh Roh Pemersatu dalam Tuhan Yesus, melampaui kata dan pelbagai tanda lahiriah?
Terbukakah kita akan persahabatan yang tumbuh dari hati kita?
BACAAN INJIL: Matius 9:9-13 memperlihatkan, bagaimana Tuhan Yesus menyapa orang, yang oleh sesamanya manusia dianggap sebagai pendosa, namun ternyata terbuka pada pertobatan, yang ditawarkan oleh Sang Penebus.
Ketika Matius mau mendengarkan panggilan Kristus, maka ditebuslah dosa-dosanya dan siap untuk “berjalan bersama Guru Nazaret dan hidup bersamanya seraya mencermati ajaran-ajaran-Nya serta membagikannya demi keselamatan sesama dalam hidup iman”.
Refleksi Kita :
Siapkah kita meninggalkan segala “yang ada dalam diri kita” dan lalu “hidup dalam Tuhan, sampai mencermati Pesan-pesan Pertobatan dan Penebusan, sehingga memberitakan Kabar Penyelamatan-Nya: dan diselamatkan”.
BSMSJ-AMDG