Senin, 23 September 2024.
PW St Padre Pio.
Dari Pietrecina. Imam.
Warna Liturgi: Putih.
Bacaan.
Ams 3:27-34.
Mzm 15:2-3ab.3cd-4ab.5.
Luk 8:16-18.
DEKAT ALLAH
Di tikungan-tikungan perjalanan hidup manusia sedunia, banyak ditemukan kerikil dan kerakal; namun di mana pun dapat dirasakan ‘KEDEKATAN HATI DENGAN ALLAH’.
Bentuknya dapat terasa di hati, atau terbetik di pikiran atau bahkan tersandung dalam melangkah, sendirian atau bersama.
Tanpa diduga-duga sering kali “Allah mendekati – sampai menjamah manusia”; bahkan yang tampaknya orang sederhana.
Padre Pio disaksikan banyak orang di sekitarnya, sebagai saudara se-per-jalan-an, yang menunjukkan, betapa “ALLAH DEKAT” DENGAN MANUSIA ,juga si kecil.
Refleksi Kita :
Teringatkan kita, ketika Allah pernah menjamah hati kita, pada saat yang tidak kita duga, dengan hati mesra?
BACAAN AMS 2: 27-34 adalah gambar duniawi dari pendekatan Allah kepada manusia. Kadang kala kita merasakan disentuh untuk mendekatkan diri kepada sesama, agar dia dapat menatap Allah dalam hidupnya, yang sering kali diliputi oleh taufan atau awan kehidupan, yang tidak hanya secara jasmaniah melainkan juga dengan batiniah mengalami pasang surut.
Pengakuan yang rendah hati akan sentuhan tipis dari Allah sering kali memberi getar-hati, yang benar-benar menghibur.
Refleksi Kita :
Masih ingatkah kita akan saat-saat kering atau titik-titik tipis dalam kita dijamah oleh perhatian kasih Allah?
BACAAN INJIL: LUKAS 8: 16-18 mengajak seluruh umat Allah untuk peka dalam menelusuri sentuhan Allah di ujung jari kehidupan, ketika Tuhan menemukan ujung-diri kita, yang merindukan sentuhan Allah dalam kedekatan Allah, yang penuh kemesraan, justru pada saat hati kita kaku karena kekerasan tekad dalam melawan Yang Ilahi?
Refleksi Kita :
Masih ingatkah kita akan jamahan Yang Ilahi, untuk membangkitkan rasa bakti kepada Tuhan?
Marilah kita membuka diri pada Hati Ilahi.
BSMSJ-AMDG