Senin, 16 Desember 2024
Di tengah perjalanan umat Israel, Bileam menyampaikan nubuat yang menggetarkan jiwa. Dalam Bilangan 24:2-7,15-17a, kita melihat gambaran tentang seorang pemimpin besar, seorang raja yang akan muncul seperti bintang yang bersinar dari Yakub. Nubuat ini bukan sekadar ramalan biasa; ia adalah pesan yang merangkum harapan, kekuatan, dan kehadiran Allah yang terus bekerja dalam sejarah manusia.
Bileam, meskipun seorang nabi dari luar bangsa Israel, diberi visi ilahi yang melampaui batasan etnis dan politik. Dalam pandangannya, ia melihat umat yang diberkati dan dilindungi Tuhan. Kehadiran bintang dari Yakub, yang diyakini oleh para ahli tafsir seperti Gerhard von Rad dalam Old Testament Theology (1962), menunjuk kepada penggenapan janji Allah dalam Mesias. Von Rad menegaskan bahwa nubuat ini menunjukkan kesinambungan antara perjanjian Allah dengan Abraham dan harapan eskatologis umat Israel. Bintang itu adalah lambang terang di tengah kegelapan, sosok yang membawa pembebasan sejati.
Melangkah ke Injil Matius 21:23-27, kita diajak menyaksikan konfrontasi antara Yesus dan para pemimpin agama Yahudi di Bait Allah. Dalam dialog ini, Yesus dengan bijak mengungkap ketidakmampuan mereka untuk mengenali otoritas ilahi yang ada pada-Nya. Pertanyaan mereka tentang otoritas Yesus sebenarnya mencerminkan kebingungan dan ketakutan mereka akan pergeseran kekuasaan dan kontrol. R.T. France dalam The Gospel of Matthew (2007) mengamati bahwa respons Yesus bukan hanya strategi retorika, tetapi juga undangan bagi mereka untuk merefleksikan hati mereka sendiri. Dengan tidak menjawab secara langsung, Yesus menempatkan mereka di persimpangan pengakuan iman atau penolakan.
Kedua bacaan ini berbicara tentang kehadiran Allah yang menerobos sejarah manusia. Dalam Bilangan, kita melihat Allah yang setia menepati janji-Nya melalui Mesias yang akan datang. Dalam Matius, kita dihadapkan pada realisasi janji itu dalam pribadi Yesus, yang menuntut pengakuan iman. Pertanyaan utama yang muncul adalah: Apakah kita mampu melihat bintang itu, terang yang bersinar dari Yakub, di tengah kehidupan kita yang sering kali gelap?
Refleksi ini juga mengundang kita untuk bercermin: Seperti para pemimpin agama dalam Matius, apakah kita terkadang terlalu terjebak dalam aturan dan otoritas manusiawi hingga gagal melihat pekerjaan Allah yang hidup di sekitar kita? Apakah kita memiliki keberanian seperti Bileam untuk berbicara tentang kebenaran, bahkan ketika kebenaran itu tidak nyaman atau bertentangan dengan kepentingan kita sendiri?
Dalam terang Natal yang mendekat, bintang dari Yakub ini mengingatkan kita akan Yesus, Sang Mesias, yang datang bukan hanya untuk Israel, tetapi untuk seluruh dunia. Dia adalah terang di tengah kegelapan, harapan di tengah keputusasaan. Mari kita membuka mata iman kita untuk melihat dan merasakan kehadiran-Nya, sehingga hidup kita menjadi pantulan terang itu bagi dunia.
Daftar Pustaka
- France, R.T. The Gospel of Matthew. Grand Rapids: Eerdmans, 2007.
- von Rad, Gerhard. Old Testament Theology. Vol. 2. New York: Harper & Row, 1962.
- Brown, Raymond E. An Introduction to the New Testament. New Haven: Yale University Press, 1997.