Pertemuan Bapa Suci Paus Fransiskus dengan para Yesuit Indonesia, Rabu (04/09/2024) hari ini bersifat tertutup.
Berdasar program acara yang disusun panitia penyambutan Paus disebutkan sekitar 205 Yesuit hadir di Kediaman Paus selama kunjungannya di Indonesia, yakni di Nunsiatura Apostolik (Kedutaan Besar Vatikan) di Jalan Merdeka Timur Nomor 18, Jakarta Pusat.
Provinsial Ordo Serikat Yesus Indonesia Romo Benedictus Hari Juliawan SJ menyatakan bahwa pertemuan ini tidak disiarkan untuk konsumsi umum atau media. “Maaf kita nggak boleh mempublikasikan isi pembicaraan karena ini acara keluarga. Pokoknya hangat dan menggembirakan,”ujar Romo Beni, demikian dia disapa dalam pesan pendek melalui WhatsApp, Rabu (04/09/2024).
Dari beberapa foto yang diambil oleh Romo Antonio Spadaro, SJ dari Dikasteri Bidang Kebudayaan dan Pendidikan Vatikan tampak beberapa tokoh penting seperti Prof. Magnis Suseno SJ, Kardinal Julius Darmaatmadja SJ, Prof. J Sudarminta SJ, Rm. Setyo Wibowo SJ, dan sebagainya.
Romo Spadaro menyebutkan, Paus tampak rileks dan merasa dalam keluarga dan rumahnya sendiri. Paus juga disebutkan terkejut sekaligus gembira dengan banyaknya Jesuit muda. “Mungkin ini yang juga mengagetkan saya, Bapa Suci memperhatikan betapa banyak Jesuit muda di Indonesia,”ujar Spadaro.
Paus, kata Spadaro juga bicara tentang pentingnya discerment dan doa. “Para Jesuit muda ini bertanya pada Paus kapan bisa berdoa dan Paus melemparkan beberapa anekdot,”ujar Spadaro. Pembicaraan selebihnya, kata Spadaro, lebih banyak terkait dengan isu penting di Indonesia seperti dialog antarumat beragama atau inkulturasi.
Sejak menjadi Paus, kalau berkunjung ke negara-negara lain Paus selalu menyediakan waktu untuk bertemu dengan sesamanya anggota Serikat Yesus. Itu karena spiritualitas yang sama, dan karena perutusan yang sama. “Meskipun Paus tetapi beliau adalah anggota (ordo) Serikat Yesus,”ujar Ignatius Kardinal Suharyo dalam jumpa pers dengan wartawan di Jakarta, Rabu (04/09/2024).
Sebelumnya, Bapa Suci telah bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara dilanjutkan dengan pertemuan bersama dengan Otoritas Sipil, Korps Diplomatik dan Masyarakat Sipil.
Pastinya menarik kalau bicara Discernment dan Doa menurut St. Ignatius.
Dari AI didapatkan penjelasan Discernment menurut St. Ignatius :
Discernment menurut Santo Ignatius Loyola adalah proses spiritual untuk membedakan kehendak Allah dalam kehidupan seseorang. Ini melibatkan upaya memahami mana dorongan atau pikiran yang datang dari Tuhan dan mana yang berasal dari diri sendiri atau pengaruh negatif. Ignatius menekankan pentingnya mengamati gerakan batin, seperti perasaan damai atau gelisah, yang muncul ketika seseorang merenungkan pilihan-pilihan yang dihadapi.
Dalam Latihan Rohani-nya, Santo Ignatius menggambarkan dua gerakan batin utama: “consolation” (penghiburan) dan “desolation” (kekeringan). Penghiburan adalah saat seseorang merasa dekat dengan Tuhan, mengalami kedamaian, harapan, dan kasih, sedangkan kekeringan adalah ketika seseorang merasa jauh dari Tuhan, mengalami kecemasan, ketakutan, atau godaan. Proses discernment ini bertujuan untuk mengikuti arah penghiburan yang membawa seseorang lebih dekat kepada kehendak Tuhan.