Pelindung keselamatan / kesehatan bagi orang-orang Roma
Sebelum dan sesudah melakukan misi kunjungan apostolis ke berbagai negara, Paus Fransiskus selalu berdoa di hadapan Ikon Kudus Bunda Maria, Salus Populi Romani, termasuk ketika beliau berkunjung ke Indonesia (3 – 6 September 2024) dan beberapa negara lain di Asia dan Oceania beberapa waktu lalu.
Cerita – Cerita Ikon / Gambar Kudus : Maria, Salus Populi Romani
Nama ini disematkan pada ikon Bunda Maria dan Kanak-kanak Yesus yang sedang memberi berkat dan memegang Kitab Suci, dari jaman bizantium yang berada di Kapel Paulina, Basilika St. Maria Maggiore.
Menurut legenda, ikon tersebut dibuat oleh St. Lukas penginjil (*) dan dibawa oleh Ratu Helena ke Roma pada abad yang ke-4. Kemudian ikon tersebut juga dikaitkan dengan wabah yang berkecamuk di abad ke-6 dan ke-7 (wabah Yustinianus yang disebabkan oleh bakteri), sebanyak 40 persen dari penduduk Konstantinopel meninggal akibat wabah tersebut.
Sesudah penyaliban Yesus, ketika Bunda Maria pindah ke rumah Yohanes rasul, Bunda Maria membawa beberapa barang pribadi, diantaranya adalah meja kecil yang dibuat oleh Yesus di ruang kerja St. Joseph. Ketika wanita-wanita saleh Jerusalem membujuk St. Lukas untuk melukis wajah Bunda Tuhan, itu dilakukan di atas meja tersebut sambil mengingat-ingat wajah Bunda Tuhan.
Sementara melukis dengan kuasnya, St. Lukas mendengarkan dengan sungguh-sungguh sebagaimana Ibu Yesus menceritakan kehidupan Putranya, kenyataannya bahwa St. Lukas penginjil kemudian menulisnya dalam Kitab Suci. Legenda juga menceritakan kepada kita bahwa lukisan tersebut tetap ada di Jerusalem sampai diketemukan oleh Ratu Helena di abad ke-4.
Bersamaan dengan reliqui-reliqui yang lain, lukisan tersebut dibawa ke Konstantinopel, dimana anaknya adalah Kaisar Konstantin yang Agung, yang membangun gereja di saat penobatannya.
Cerita lain, ikon tersebut berasal dari Kreta dan sampai di Roma di tahun 590 pada masa Paus Gregorius I. Selanjutnya Paus Gregorius XVI memahkotai ikon tersebut 15 Agustus 1838 melalui Bulla Caelestis Regina (Ratu Surga). Juga Paus Pius XII pada tahun ke 16 masa kepausannya, memahkotai ikon tersebut pada saat tahun Maria 11 Oktober 1954 disertai Bulla Ad Reginam Caeli (Ratu Surga). Di tahun 2018, ikon tersebut dibersihkan dan direstorasi oleh Museum Vatikan seperti yang kita lihat saat ini. Istilah “Salus Populi Romani” sendiri disematkan sebelum pra Kristen, saat orang-orang Roma masih kafir.
Sebelum ikon tersebut ditempatkan di kapel Paulina, dia ditempatkan di atas pintu, di atas dekat tempat baptisan, Basilika Santa Maria Maggiore. Pada tahun 1240 ikon tersebut mendapatkan nama Regina Caeli (Ratu Surga) dalam dokumen-dokumen resmi. Baru kemudian ditempatkan di bagian tengah dari Basilika dan pada abad ke-13 ditempatkan dalam tabernakel yang terbuat dari marmer.
Sejak 1613 ditempatkan di atas tabernakel altar dari Kapel Paulina yang dibangun secara khusus untuknya, selanjutnya kapel itu dikenal oleh para peziarah dengan nama Kapel Bunda Maria. Gereja dan tempat suci Bunda Maria tersebut dibawah perlindungan khusus dari para Paus.
Dari sekurang-kurangnya abad ke-15, ikon tersebut dihormati sebagai ikon mukjijat, dan dalam sejarahnya kemudian digunakan oleh Ordo Serikat Jesus secara khusus membantu perkembangan devosi kepada Bunda Allah melalui gerakan kesetia-kawanan Bunda Kita (Solidarity of Our Lady).
Sejarah ringkas menyatakan bahwa sesudah Konsili Efesus di tahun 431 dimana ibu Yesus dikukuhkan bahwa Maria adalah Bunda Allah, Paus Sixtus III membangun di kota Roma sebuah Basilika, di atas Bukit Esquiline / Bukit Salju yang diperuntukkan bagi Bunda Allah yang suci dengan nama : Santa Maria della Neve (Bunda Maria dari Salju). Namun dalam perkembangannya kemudian disebut Basilika Santa Maria Maggiore (Bunda Maria yang besar / utama) dan basilika ini menjadi basilika pertama di seluruh dunia yang dipersembahkan untuk menghormati Bunda Maria. Saya menyebutnya Ibu dari semua Gereja yang dipersembahkan untuk Bunda Maria.
- Liberian Basilika yang sekarang kita kenal dengan nama Basilika St. Maria Maggiore dibangun oleh Paus Liberius (352 – 366) dan direstorasi dan diperluas oleh Paus Sixtus III. Paus Liberius memilih lukisan yang dihormati yang digantungkan di kapel kepausan.
Gambaran Ikon
Ikon tersebut berukuran 117 cm X 79 cm, termasuk sangat besar untuk ukuran ikon (gambar kudus) khususnya di masa itu. Dilukis di atas kayu cedar / kayu aras. Bunda Maria menatap ke depan, menatap kita dengan mengenakan pakaian mantel biru dan bintang di bahunya. Kanak2 Yesus dengan tangan kanan memberikan berkat kepada kita dan tangan kirinya memegang Kitab Suci. Tangan kanan dan kiri Bunda Maria mendekap Kanak2 Yesus, supaya lebih dekat berada dalam perlindungannya. Tulisan di atas dalam huruf Yunani mengidentifikasi Bunda Maria sebagai “Bunda Allah”.
Beberapa Catatan Lain :
- Paus Fransiskus melalui Catholic News Agency, Desember 2023, telah memilih Basilika Santa Maria Maggiore sebagai tempat beliau nanti dimakamkan. Saat ini telah ada 7 Paus yang dimakamkan di Basilika ini. Merek aitu : Paus Honorarius III, Paus Nicholas IV, St. Paus Pius V, Paus Clement VIII, Paus Paulus V dan Paus Clement IX.
- Di Basilika Santa Maria Maggiore juga, seorang seniman agung, Gian Lorenzo Bernini (1598 – 1680), dimakamkan. Dia sangat berjasa bagi banyak bangunan Gereja / Basilika di Roma diantaranya yang sangat spektakuler adalah Lapangan St. Petrus di Vatikan (St. Peter Square) dan deretan pilar2 di kiri kanannya. Juga Baldacchino (Kanopi yang berada di atas altar utama) di Basilika St. Petrus yang terbuat dari perunggu.
- Di salah satu altar yang bernama Altar Palungan (saat ini berada di bawah Kapel Sistine), di basilika ini juga, Santo Ignatius dari Loyola melakukan misa pertamanya sebagai Imam, pada Natal tahun 1538.
(dari berbagai sumber)