Minggu, 27 Oktober 2024
Harapan dalam Pemulihan dan Penghiburan dari Tuhan
Bacaan pertama hari ini, Yeremia 31:7-9 menyampaikan pesan pemulihan dan pengharapan yang akan datang kepada Israel. Tuhan sendiri menjanjikan pembebasan bagi umat yang telah mengalami pembuangan dan penderitaan. Pesan ini mencerminkan harapan, karena Tuhan akan mengumpulkan kembali mereka yang terserak, termasuk mereka yang lemah—orang buta, lumpuh, perempuan hamil—semua yang sering dianggap sebagai “pinggiran.” Menurut ahli tafsir, seperti Walter Brueggemann, janji pengumpulan ini adalah gambaran kasih Tuhan yang tanpa diskriminasi, yang menyertakan semua orang dalam pemulihan-Nya. Brueggemann juga menekankan bahwa pemulihan ini melibatkan rasa keadilan sosial yang dalam, di mana setiap individu yang menderita disertakan dalam rencana Tuhan untuk penghiburan dan pembebasan.
Imamat Kristus sebagai Pendoa dan Perantara
Surat kepada orang Ibrani (Ibrani 5:1-6) menggambarkan Yesus sebagai imam yang dipilih Tuhan untuk menjadi pengantara antara Allah dan manusia. Imam ini bukan hanya terikat pada hukum ritual, tetapi lebih dari itu, menunjukkan belas kasih kepada orang-orang yang lemah dan berdosa. Dalam perspektif teolog, seperti Karl Rahner, Yesus sebagai imam yang penuh kasih adalah perwujudan Allah yang mengerti kelemahan manusia. Ini adalah relasi yang lebih personal dan penuh pengertian. Dengan menjadi perantara, Yesus memampukan manusia untuk merasakan kasih Tuhan secara mendalam, karena Ia mengerti penderitaan mereka. Juga, dengan panggilannya sebagai “Imam menurut peraturan Melkisedek,” Yesus menunjukkan bahwa imamat-Nya bersifat kekal, tidak terikat oleh aturan manusia tetapi oleh kasih yang melampaui waktu.
Ajaran tentang Iman dan Keterbukaan Hati
Dalam kisah penyembuhan Bartimeus, Markus (Markus 10:46-52) menunjukkan kepada kita makna iman yang teguh. Bartimeus, meski buta dan dipinggirkan, memiliki keyakinan yang luar biasa pada kemampuan Yesus untuk menyembuhkan. Thomas Aquinas melihat iman Bartimeus sebagai bentuk iman yang sempurna, di mana kepercayaan penuh pada Tuhan membawa pemulihan sejati. Filsuf kontemporer seperti Søren Kierkegaard menghubungkan kisah ini dengan konsep “leap of faith,” atau lompatan iman. Bartimeus melampaui keterbatasannya dan berani mempercayai Yesus meski ia hanya mendengar kabar tentang-Nya. Iman ini, bukan hanya menyembuhkan secara fisik, tetapi juga menjadi metafora untuk penyembuhan batin, di mana kepercayaan kepada Tuhan membawa manusia kepada keselamatan dan hidup yang baru.
Menghidupkan Harapan
Ketiga bacaan ini menekankan tema harapan, iman, dan penghiburan yang penuh kasih dari Tuhan. Dalam kehidupan modern, kita sering merasa terpisah atau terabaikan dalam sistem yang tidak selalu memihak orang-orang kecil atau yang lemah. Namun, pesan dari Yeremia, Ibrani, dan Markus adalah pengingat bahwa Tuhan selalu hadir bagi mereka yang menderita. Dia melihat mereka yang mungkin tak terlihat oleh dunia dan menjanjikan pemulihan. Seperti Bartimeus, kita dipanggil untuk melangkah dalam iman dan mempercayai bahwa Tuhan bisa membebaskan kita dari kegelapan.
Dalam konteks ini, ketiga bacaan menunjukkan bahwa iman bukan sekadar percaya pada hal yang gaib, tetapi pada pengharapan akan masa depan yang lebih baik di dalam Tuhan. Kita dipanggil untuk mengembangkan iman yang melampaui keadaan kita saat ini, mempercayakan hidup kita pada Tuhan yang senantiasa menyertai kita.
Daftar Pustaka
- Brueggemann, Walter. Theology of the Old Testament: Testimony, Dispute, Advocacy. Fortress Press, 1997.
- Rahner, Karl. Foundations of Christian Faith: An Introduction to the Idea of Christianity. Crossroad Publishing, 1978.
- Aquinas, Thomas. Summa Theologica. Christian Classics, 1981.
- Kierkegaard, Søren. Fear and Trembling. Penguin Books, 1985.
- Brown, Raymond E. An Introduction to the New Testament. Doubleday, 1997.
- Fitzmyer, Joseph A. The Letter to the Hebrews: A New Commentary. Yale University Press, 2008.
- Moloney, Francis J. The Gospel of Mark: A Commentary. Baker Academic, 2002.
- Witherington, Ben. The Gospel of Mark: A Socio-Rhetorical Commentary. Wm. B. Eerdmans Publishing, 2001.
- Wright, N.T. Hebrews for Everyone. Westminster John Knox Press, 2004.
- Kuschel, Karl-Josef. Jesus and the God of Israel. Crossroad Publishing, 1992.