Senin, 11 November 2024
Perayaan Wajib Santo Martinus dari Tours, Uskup
Pada hari ini, kita diundang untuk merenungkan bacaan dari Surat Titus dan Injil Lukas, yang berfokus pada kepemimpinan yang penuh tanggung jawab dan iman yang kokoh. Kedua bacaan ini memberi panduan praktis yang sangat relevan, terutama ketika kita juga merayakan Santo Martinus dari Tours, seorang uskup yang dikenal atas kemurahan hatinya dan pelayanannya kepada orang miskin.
Kepemimpinan yang Bertanggung Jawab
Dalam Suratnya, Rasul Paulus menulis kepada Titus tentang pentingnya memilih para penatua yang memiliki integritas dan kehidupan yang baik. Titus 1:7 menekankan bahwa pemimpin gereja tidak boleh serakah, pemarah, atau hidup sembrono, tetapi harus penuh kasih, murah hati, dan bertanggung jawab. Di sini, Paulus menunjukkan kriteria ideal bagi seorang pemimpin, yang dapat menjadi teladan bagi umat dan mampu menjaga kedamaian serta ketertiban dalam komunitas.
Ahli tafsir Kitab Suci William Barclay, menjelaskan bahwa nasihat Paulus kepada Titus sebenarnya tidak hanya berlaku bagi para pemimpin gereja, tetapi bagi siapa pun yang ingin menjalani hidup dengan benar. Barclay menyatakan, “Kualitas yang disebutkan Paulus adalah dasar dari setiap hubungan yang sehat, baik di dalam keluarga maupun masyarakat.”
Dalam hidup sehari-hari, kita semua memegang peran kepemimpinan, baik sebagai orang tua, guru, atau teman. Kualitas yang disebutkan Paulus — kesederhanaan, integritas, dan kejujuran — adalah kualitas yang perlu diusahakan. Misalnya, seorang ayah yang jujur dan terbuka dalam keluarga akan mampu membimbing anak-anaknya dengan kasih, memberi teladan, dan menanamkan nilai-nilai moral yang kuat.
Menghindari Skandal dan Memiliki Iman yang Teguh
Dalam bacaan Injil, Yesus memperingatkan para murid-Nya tentang bahaya menjadikan orang lain jatuh ke dalam dosa. Dia menekankan pentingnya saling menasihati, mengampuni, dan menguatkan iman. Iman seukuran biji sesawi, katanya, dapat melakukan hal-hal yang luar biasa.
N.T. Wright, seorang teolog kontemporer, menyebutkan perikop ini adalah pengingat bahwa iman sejati, meskipun kecil, memiliki kekuatan yang tidak terduga. Menurut Wright, “Yesus mengingatkan kita bahwa iman, seberapa kecil pun, bisa membawa perubahan besar jika dilaksanakan dengan ketulusan dan harapan.”
Dalam kehidupan kita, kita seringkali melihat iman sebagai sesuatu yang besar dan sulit dicapai. Namun, Yesus mengajarkan bahwa iman kecil yang tulus juga memiliki kekuatan yang besar. Sebagai contoh, seorang ibu rumah tangga yang setiap hari berdoa untuk keluarganya dengan penuh ketulusan, meskipun hanya sebentar, sebenarnya melakukan tindakan iman yang sangat berharga. Setiap kali kita berani percaya pada kebaikan Allah dalam menghadapi tantangan, kita memperlihatkan iman yang mendorong pertumbuhan rohani.
Santo Martinus dari Tours – Teladan Kedermawanan
Santo Martinus dari Tours terkenal karena tindakannya membagikan jubahnya kepada seorang pengemis yang kedinginan. Ketika malam tiba, dalam mimpinya, Martinus melihat Yesus mengenakan setengah jubah yang ia berikan kepada si pengemis. Tindakan sederhana Martinus ini mencerminkan cinta kasih yang tulus dan tanpa pamrih kepada sesama.
Mistikus dan Penulis Thomas Merton, menyebutkan bahwa tindakan kasih seperti ini bukan hanya tindakan fisik, tetapi adalah “perwujudan dari kebajikan ilahi yang hidup dalam diri manusia.” Tindakan Martinus tidak hanya sekadar memberi, tetapi memberikan dengan ketulusan, tanpa mengharapkan balasan.
Setiap kali kita menunjukkan kebaikan tanpa pamrih kepada orang lain, kita mengikuti jejak Santo Martinus. Contoh sederhana, misalnya, ketika kita menyediakan makanan bagi tetangga yang sedang sakit atau membantu rekan kerja yang kesulitan, kita telah menanamkan kasih Allah dalam hidup mereka.
Kesimpulan: Memimpin dengan Kasih, Mengasihi dengan Iman
Bacaan hari ini serta kehidupan Santo Martinus dari Tours mengundang kita untuk menghidupi iman kita dalam tindakan nyata: menjadi pemimpin yang bertanggung jawab, menghindari kejahatan, menguatkan iman, dan menunjukkan cinta kepada sesama. Semoga kita terinspirasi untuk menjadi pribadi yang mengasihi dengan tulus dan beriman dengan teguh dalam setiap langkah kehidupan kita, besar atau kecil, agar hidup kita dapat membawa berkat bagi orang lain.
DAFTAR PUSTAKA :
- Barclay, William. The Letters to Timothy, Titus, and Philemon. Westminster John Knox Press, 2003.
- Wright, N.T. Luke for Everyone. Westminster John Knox Press, 2004.
- Merton, Thomas. No Man Is an Island. Harcourt, Brace and Company, 1955.
- Kitab Suci. Alkitab Deuterokanonika. Lembaga Alkitab Indonesia, 2008.
- Catholic Church. The Lives of the Saints. Benziger Brothers, 1954.