Setiap hari saya pergi ke kantor naik MTR (Mass Transit Railway) di Hong Kong. Sebagian besar penduduk Hong Kong tampaknya pengguna MTR. Mengapa? Setiap pagi berangkat kantor dan juga pulang kantor saya harus berdesakan dengan penumpang lain. Hanya saja saat sore hari agak lebih longgar dan tidak terlalu berjubel seperti di pagi hari. Namun, hampir setiap hari bahkan di hari libur, saya bisa menemukan banyak orang lebih menggunakan MTR daripada moda transportasi lain. MTR itu selain cepat dan tepat waktu, nyaris menghubungkan semua tempat di Hong Kong. Petunjuknya jelas dan siapa pun tidak bakalan kebingungan atau akan tersesat dengan menggunakan MTR.
Kadang saya berpikir, betapa hebatnya orang yang merancang dan membuat sistem MTR di Hong Kong. Kalau kita bayangkan, semua jalur MTR di Hong Kong berada di bawah tanah. Jadi, hampir setiap hari jutaan orang pengguna MTR di Hong Kong sebenarnya berada di bawah lorong-lorong panjang jalur MTR. Bagaimana dulu semuanya itu dibangun dan dibuat dengan sistem yang sangat rapi dan begitu terukur? Tentu saja semuanya dengan penguasaan pengetahuan, teknik dan kemauan tinggi untuk bisa menciptakan sistem transportasi yang demikian efektif dan efisien.
Tentu saja sistem MTR juga kadang mengalami gangguan atau kerusakan. Jika ada gangguan, tentu akan sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kecelakaan. Satu dua kali tentu ada kejadian itu. Namun, nyaris hampir setiap hari sistem MTR berjalan dan membuat para penumpang nyaman dan yakin bahwa mereka tetap selamat dan sehat sampai ke tujuan. Itulah kehebatan otak manusia dalam menciptakan teknologi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan bersama. Meskipun kadang saya juga timbul pertanyaan dalam diri saya mengapa saya begitu percaya pada sistem MTR di Hong Kong?
Selain sudah teruji bertahun-tahun, namun kejelian dan ketelitian itu yang membuat semua sistem MTR bisa berjalan dengan baik dan memberikan rasa nyaman bagi masyarakat Hong Kong pengguna dan pecinta MTR. Tetapi sistem itu kan tetap buatan manusia, pasti ada kelemahannya. Tidakkah suatu saat akan terjadi kerusakan dan gangguan sistem seperti yang saya jelaskan di atas? Tentu saja ada kelemahan, namun semua itu selalu diusahakan untuk diatur dan disempurnakan oleh para pegawai dan petugas MTR Hong Kong.
Suatu pagi ada orang sakit di MTR di jalur Tuen Ma Line, jalur yang setiap hari saya gunakan untuk pergi ke kantor. Tiba-tiba saja lalu kereta itu berhenti di Nam Cheong Station, semua orang disuruh ke luar. Tidak seperti biasanya hal itu terjadi, karena pagi hari adalah waktunya orang pergi bekerja. Maka, jarang sekali ada gangguan jalur MTR di pagi hari. Rupanya, kereta yang saya naiki akan langsung menuju ke station yang dekat dengan rumah sakit untuk mengantar orang sakit tersebut tanpa harus berhenti di setiap station. Saya pikir, luar biasa juga keputusan petugas MTR ini. Tentu saja pengumuman itu membuat terkejut sebagian besar penumpang. Namun toh mereka harus mengalah untuk berganti kereta lainnya. Tidak semua tentu suka, namun sebagian besar mengikuti permintaan petugas MTR. Semua penumpang pun harus berganti kereta lain yang akan mengangkut ke station berikutnya.
Begitulah yang luar biasa dari sistem MTR di Hong Kong. Pengalaman itu membuat saya lantas berefleksi, apakah sistem kehidupan itu berjalan seperti sistem MTR? Mungkin lebih kompleks dan begitu besar memikirkan sistem kehidupan manusia di dunia. Dengan segala ragam ras, suku, kebangsaan dan lain sebagainya, orang masih percaya bahwa dunia ini masih berjalan. Tentu saja masih banyak orang menderita, sakit, miskin, tidak beruntung, dan hidup di tengah ketidakpastian karena perang.
Namun, apakah akan terjadi orang yang sakit dan malang akan diprioritaskan oleh sistem yang mengatur kehidupan, seperti halnya petugas MTR di Hong Kong? Jawabannya tidak sederhana, hanya saja seperti halnya saya percaya dengan naik kereta dalam sistem MTR di Hong Kong, toh pasti ada petugas yang akan mengatur sistem kehidupan. Petugas pengatur kehidupan itu adalah Tuhan. Mungkin saya harus percaya, bahwa seperti saya percaya bahwa sistem MTR bisa membawa penumpang pada tujuan dengan selamat, saya juga perlu belajar beriman dengan berserah kepada Tuhan pengatur sistem dunia. Dia juga akan membawa ke tujuan keselamatan hidup saya.