Vatikan — Paus Leo XIV secara resmi memulai kehadirannya di media sosial dengan menerbitkan unggahan pertamanya di Instagram dan platform X (sebelumnya Twitter). Langkah ini melanjutkan jejak digital yang telah dibangun oleh para pendahulunya, Paus Benediktus XVI dan Paus Fransiskus.
Dalam siaran pers yang dirilis Dikasteri Komunikasi pada Selasa (14/5), disebutkan bahwa Paus Leo XIV “memilih untuk mempertahankan kehadiran media sosial yang aktif melalui akun resmi kepausan di X dan Instagram.”
Unggahan perdana di Instagram, disusul sehari kemudian oleh postingan di X, diambil dari pidato publik pertamanya dalam berkat Urbi et Orbi setelah pemilihannya pada 8 Mei lalu. Unggahan di Instagram menampilkan beberapa foto ikonik dari hari-hari pertama masa kepausannya.
“Damai sejahtera bagi kalian semua! Ini adalah salam pertama yang diucapkan oleh Kristus yang Bangkit, Gembala yang Baik. Saya ingin salam damai ini bergema di dalam hati Anda, di dalam keluarga Anda, dan di antara semua orang, di mana pun mereka berada, di setiap bangsa dan di seluruh dunia,” tulis Paus dalam unggahan tersebut.
Akun X resmi kepausan, @Pontifex, saat ini memiliki lebih dari 52 juta pengikut dalam sembilan bahasa. Di Instagram, akun Paus Leo XIV juga akan menggunakan nama @Pontifex, menjadikannya satu-satunya akun resmi kepausan di bawah naungan Meta.
Sementara itu, konten dari mendiang Paus Fransiskus akan diarsipkan di bagian khusus situs resmi Tahta Suci, vatican.va. Akun media sosial @Franciscus milik Paus Fransiskus akan tetap dapat diakses sebagai arsip peringatan.
Paus Fransiskus aktif menggunakan media sosial sepanjang masa kepausannya, dengan lebih dari 50.000 unggahan yang sebagian besar berisi kutipan dari pidato-pidatonya dan dokumentasi visual dari berbagai acara publik. Hanya pada tahun 2020, konten media sosialnya dilaporkan telah dilihat lebih dari 27 miliar kali.
Dikasteri Komunikasi menyebut unggahan-unggahan tersebut sebagai “pendampingan hampir setiap hari selama masa kepausan Paus Fransiskus, dengan pesan-pesan singkat yang bersifat injili dan nasihat-nasihat yang mendukung perdamaian, keadilan sosial, dan kepedulian terhadap ciptaan.”
Jejak kehadiran Gereja Katolik di media sosial dimulai pada 12 Desember 2012, ketika Paus Benediktus XVI menjadi pemimpin Gereja pertama yang mengirimkan cuitan melalui Twitter. “Teman-teman yang terkasih, saya senang dapat menghubungi Anda melalui Twitter. Terima kasih atas tanggapan Anda yang murah hati. Saya memberkati Anda semua dari hati saya,” tulisnya saat itu.
Langkah progresif tersebut dilanjutkan oleh Paus Fransiskus, yang mengirimkan cuitan pertamanya setelah terpilih sebagai Paus ke-266: “Teman-teman yang terkasih, saya berterima kasih dari hati saya dan meminta Anda untuk terus mendoakan saya.” Ia kemudian membuka akun Instagram pada 19 Maret 2016, bertepatan dengan Hari Raya Santo Yosef, dengan unggahan perdana berupa foto dirinya sedang berdoa dan caption “Berdoalah untuk saya.”
Kini, dengan kehadiran Paus Leo XIV di platform digital, Gereja Katolik kembali menegaskan komitmennya untuk hadir dan terlibat dalam ruang komunikasi modern. Media sosial kepausan tidak hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga wahana pewartaan yang mencerminkan semangat zaman.
Sumber : Vatican News