Kuliah Kerja Nyata Pastoral (KKNP) merupakan bagian dari perjalanan iman yang mendalam dalam hidup saya sebagai mahasiswi Pendidikan Agama Katolik di Sekolah Tinggi Pastoral Santo Keuskupan Agung Medan. Selama menjalankan tugas ini di Paroki Santa Odilia Citra Raya Tangerang, saya merasakan kehadiran Roh Kudus yang membimbing setiap langkah pelayanan saya. Judul ini, “In Virtute Spiritus Sancti,” atau “Dalam Kekuatan Roh Kudus,” menjadi sangat relevan dengan pengalaman saya, karena setiap kegiatan yang saya lakukan tidak lepas dari kekuatan dan petunjuk Roh Kudus yang menguatkan saya untuk melayani umat.
Awal Perjalanan
Saat pertama kali memulai KKNP di Paroki Santa Odilia, saya merasa penuh keraguan. Adanya perasaan tidak siap dan takut gagal sempat mengganggu hati saya. Saya bertanya-tanya apakah saya mampu menjalani tugas pelayanan ini dengan baik, apakah saya cukup berkompeten untuk mendampingi umat, dan apakah saya bisa memenuhi ekspektasi yang ada. Namun, melalui doa dan refleksi, saya menyadari bahwa panggilan ini bukanlah sesuatu yang saya tentukan sendiri, melainkan panggilan dari Tuhan yang sudah menyiapkan saya untuk itu.
Saya teringat akan kata-kata dalam Kitab Suci yang menguatkan saya, seperti dalam Matius 10:19 i”Apabila mereka menyerahkan kamu, jangan khawatir akan apa yang harus kamu katakan, sebab pada saat itu juga akan dikaruniakan kepadamu apa yang harus kamu katakan.” Ayat ini mengingatkan saya bahwa dalam setiap pelayanan, saya tidak perlu khawatir akan kekurangan diri saya, karena Tuhan akan memberi saya apa yang saya butuhkan, termasuk kata-kata dan keberanian untuk berbicara dan melayani umat.
Pelayanan yang Membentuk Iman
Salah satu kegiatan yang saya lakukan adalah mendampingi katekumen, anak-anak, remaja dan OMK (Orang Muda Katolik ) dalam pembinaan iman mereka. Dengan penuh semangat, saya membimbing mereka untuk memahami nilai-nilai iman Katolik, termasuk ajaran tentang kasih, persaudaraan, dan pengampunan. Saya merasakan bahwa di setiap pertemuan, Roh Kudus bekerja dalam hati mereka, memberi pemahaman yang lebih dalam tentang Injil.
Selain itu, saya juga terlibat dalam kegiatan liturgi, terutama dalam mempersiapkan dan memimpin doa lingkunga serta memberikan renungan. Setiap liturgi yang dilaksanakan di Paroki Santa Odilia menjadi kesempatan untuk merasakan kedamaian dan kehadiran Tuhan yang begitu nyata.
Dalam setiap perayaan Ekaristi, saya merasakan kuasa Roh Kudus yang membimbing saya untuk menjalani hidup dengan lebih penuh semangat dalam pelayanan.
Tantangan dan Penguatan Roh Kudus
Tentu saja, perjalanan ini tidak selalu mulus. Saya menghadapi banyak tantangan, mulai dari perbedaan karakter umat yang saya dampingi, hingga keterbatasan waktu dan sumber daya. Namun, saya selalu mengingat bahwa segala sesuatu dapat diatasi dengan bantuan Roh Kudus. Dalam setiap tantangan, saya merasakan adanya penguatan dan kedamaian dalam diri saya, yang membantu saya untuk tetap tegar dan fokus pada tujuan pelayanan.
Saya juga belajar untuk mendengarkan suara Roh Kudus melalui doa dan refleksi pribadi, yang memberi saya kekuatan untuk terus melangkah meskipun situasi sulit. Saya menyadari bahwa pelayanan yang saya lakukan bukanlah hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sebuah cara untuk menanggapi panggilan Tuhan dengan penuh kasih dan ketulusan.
Salah satu pengalaman yang sangat saya rasakan sebagai karya nyata Roh Kudus adalah ketika saya diminta untuk memberikan renungan di hadapan umat, terutama di depan orang-orang yang lebih tua. Pada awalnya, saya merasa cemas dan tidak yakin bisa melakukannya dengan baik. Saya bukan tipe orang yang terbiasa berbicara di depan umum, apalagi memberikan nasihat atau renungan kepada orang yang lebih berpengalaman dalam hidup. Perasaan takut dan ragu menghantui saya, tetapi saya tahu bahwa ini adalah bagian dari pelayanan yang harus saya jalani.
Dalam kebingunganku, saya memutuskan untuk berdoa dan memohon agar Roh Kudus memberikan saya kekuatan, kebijaksanaan, dan inspirasi. Saya menyadari bahwa tanpa penyertaan-Nya, saya tidak akan mampu melaksanakan tugas ini dengan baik. Saya menyerahkan semuanya kepada Tuhan dan berharap agar Dia memberikan saya kata-kata yang tepat untuk berbicara kepada umat, terutama agar pesan yang saya sampaikan bisa relevan dengan situasi nyata yang mereka alami.
Setelah berdoa, saya merasakan ketenangan yang luar biasa. Tiba-tiba, ide-ide mulai bermunculan dalam pikiran saya. Saya teringat akan pengalaman pribadi dan beberapa kisah dalam Alkitab yang bisa menjadi titik tolak untuk menyampaikan pesan yang sederhana namun penuh makna. Roh Kudus memberkati saya dengan ide-ide yang relevan, yang tidak hanya bersumber dari pengetahuan saya, tetapi juga dari kedalaman hati yang saya rasakan saat itu. Saya mulai merangkai kata-kata yang mengalir dengan mudah, dan merasa yakin bahwa renungan yang saya sampaikan akan bermanfaat bagi umat yang mendengarnya.
Ketika akhirnya saya berbicara, saya merasakan betapa ringan dan lancarnya kata-kata itu keluar dari mulut saya. Saya tidak lagi merasa takut atau cemas. Saya bisa melihat bahwa umat merespon dengan baik, bahkan beberapa di antara mereka tampak tersentuh oleh pesan yang saya sampaikan. Saya menyadari bahwa ini bukanlah usaha saya semata, tetapi semata-mata karena karya Roh Kudus yang telah membimbing saya, memberi saya keberanian, dan inspirasi untuk berbicara dengan hati yang penuh kasih.
Pengalaman ini membuat saya semakin yakin bahwa dalam setiap pelayanan, saya tidak sendirian. Roh Kudus selalu hadir, siap membimbing dan memberi kekuatan dalam setiap langkah yang saya ambil. Saya bersyukur karena melalui renungan tersebut, saya bisa merasakan betapa nyata dan dekatnya Tuhan dalam kehidupan saya, yang memberi saya kemampuan untuk melayani dengan penuh semangat dan kasih.
Kesediaan Dibimbing
Kuliah Kerja Nyata Pastoral ini telah mengubah cara pandang saya terhadap pelayanan. Saya menyadari bahwa pelayanan yang tulus tidak hanya membutuhkan usaha fisik, tetapi juga kesediaan untuk dibimbing oleh Roh Kudus dalam setiap langkah. Selama menjalani kegiatan ini, saya semakin menyadari pentingnya berdoa, mendengarkan Tuhan, dan meyakini bahwa Dia senantiasa bersama saya dalam setiap tantangan hidup.
Melalui KKNP ini, saya merasa semakin dekat dengan Tuhan, dan semakin memahami panggilan saya untuk melayani umat. Setiap langkah dalam perjalanan ini menjadi bukti nyata dari kehadiran Roh Kudus yang bekerja dalam hidup saya, memberi saya kekuatan, ketenangan, dan kebijaksanaan untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan.
Pada awalnya, saya ragu dan merasa khawatir apakah saya akan mampu menjalani tugas pelayanan ini dengan baik. Namun, seperti yang diajarkan dalam Matius 10:19, saya belajar untuk tidak khawatir tentang apa yang akan saya katakan atau lakukan, karena Tuhan selalu memberi saya kekuatan melalui Roh Kudus. Dengan semangat “In Virtute Spiritus Sancti,” saya berkomitmen untuk terus berjalan dalam kekuatan Roh Kudus, yang telah menemani saya sepanjang perjalanan Kuliah Kerja Nyata Pastoral ini. Saya berharap pengalaman ini tidak hanya memperkaya kehidupan rohani saya, tetapi juga memberikan dampak positif bagi komunitas Paroki Santa Odilia Citra Raya Tangerang. Semoga setiap langkah pelayanan saya dapat menjadi wujud kasih Tuhan yang nyata bagi sesama.
Penulis : Rikha Emyya Gurusinga ,mahasiswa STP St Bonaventura KAM (Keuskupan Agung Medan)