Sabtu, 2 November 2024 – Peringatan Arwah Semua Orang Beriman
Setiap 2 November, Gereja Katolik memperingati Arwah Semua Orang Beriman, hari khusus untuk mengenang dan mendoakan jiwa-jiwa semua orang beriman yang telah meninggal. Dalam semangat peringatan ini, tiga bacaan dari Kitab Makabe, Surat Paulus kepada jemaat di Korintus, dan Injil Yohanes menghadirkan pesan yang mendalam tentang harapan akan kebangkitan dan janji kehidupan kekal.
Dalam 2 Makabe 12:43-46, Yudas Makabeus menunjukkan iman yang luar biasa melalui tindakannya mengumpulkan dana untuk mempersembahkan kurban bagi dosa-dosa orang-orang yang telah gugur. Ayat ini menggarisbawahi keyakinan bahwa orang mati masih memiliki harapan akan kasih Allah.
H.G.M. Williamson, dalam bukunya Israel in the Books of Chronicles (Cambridge University Press, 1977), menjelaskan bahwa tindakan Yudas “menunjukkan keyakinan dalam tradisi Yahudi bahwa Allah yang penuh belas kasih mendengarkan doa-doa kita untuk jiwa-jiwa yang telah meninggal.” Tindakan ini mencerminkan gagasan dasar tradisi Yahudi tentang pentingnya doa dan perbuatan baik untuk menyucikan jiwa mereka yang telah pergi (meninggal).
Sementara dalam 1 Korintus 15:20-28, Santo Paulus menegaskan bahwa Kristus telah bangkit sebagai yang sulung dari antara orang mati. Kebangkitan Kristus menjamin kebangkitan semua yang percaya. Paulus menyatakan, semua akan dihidupkan kembali, “Masing-masing menurut urutannya: Kristus sebagai yang sulung, sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya.”
N.T. Wright, dalam bukunya The Resurrection of the Son of God (Fortress Press, 2003), menulis bahwa “Paulus menegaskan bahwa kebangkitan bukan hanya penghiburan, tetapi juga kemenangan yang telah diraih oleh Kristus, di mana kita diundang untuk ambil bagian.” Kutipan ini menunjukkan bahwa, melalui kebangkitan Kristus, umat beriman diundang untuk menyongsong kebangkitan yang sama. Harapan ini menegaskan bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya, tetapi awal menuju kehidupan kekal.
Janji Kehidupan Kekal dalam Kristus
Di Injil Yohanes 6:37-40, Yesus menyampaikan janji bahwa Ia tidak akan menolak siapa pun yang datang kepada-Nya dan bahwa kehendak Bapa adalah agar setiap orang yang percaya kepada-Nya memperoleh hidup yang kekal.
Dalam The Gospel According to John I-XII (Yale University Press, 1966), Raymond E. Brown menjelaskan “janji Yesus ini adalah jaminan kasih dan penerimaan Allah, bahwa siapa pun yang berserah pada Kristus akan dilindungi dari maut dan akan hidup dalam kekekalan.” Pesan ini menekankan jaminan dan kepastian bahwa siapa pun yang berharap kepada Yesus akan dibangkitkan pada akhir zaman.
Ketiga bacaan ini, jika dipahami dalam konteks Hari Arwah, menyoroti iman umat beriman akan kebangkitan dan kepenuhan hidup dalam Kristus. Pada peringatan ini, Gereja Katolik mengajak umat untuk mendoakan saudara-saudara kita yang telah meninggal, mengingatkan kembali bahwa Allah yang penuh kasih dan penyelamat akan memperhatikan doa-doa kita. Seperti tindakan Yudas Makabeus, umat diajak untuk berdoa bagi mereka yang telah mendahului (meninggal), sebagai bentuk kasih dan pengharapan akan kehidupan yang kekal bersama Allah.
Refleksi ini mengajak kita untuk memandang kematian bukan sebagai akhir, tetapi sebagai gerbang menuju persatuan abadi dengan Allah. Semoga, melalui peringatan Hari Arwah ini, kita makin sadar akan panggilan untuk hidup dalam kasih dan iman akan kebangkitan, sembari terus berdoa bagi jiwa-jiwa orang beriman yang telah meninggal, agar mereka dapat beristirahat dalam damai dan dipenuhi dengan terang Kristus yang abadi.
DAFTAR PUSTAKA :
Brown, Raymond E. The Gospel According to John I-XII. New Haven: Yale University Press, 1966.
Williamson, H.G.M. Israel in the Books of Chronicles. Cambridge: Cambridge University Press, 1977.
Wright, N.T. The Resurrection of the Son of God. Minneapolis: Fortress Press, 2003.
semoga jiwa orang beriman khususnya saudara saudari kita yang sudah meninggal mendapatkan pengampunan sehingga dapat menikmati kehidupan surgawi .
amin