Pada hari pemilihannya sebagai Paus, 8 Mei lalu, Paus Leo XIV tampil mengenakan salib dada istimewa yang menyimpan relikui lima orang kudus dari tradisi Agustinian. Di antara relikui itu terdapat fragmen tulang Santo Agustinus dan ibunya, Santa Monica — dua tokoh yang sangat lekat dengan warisan spiritual Ordo Agustinus.
Pesan Simbolis dari Salib Kepausan
Salib dada tersebut bukan sekadar aksesori liturgi. Di balik tampilannya yang sederhana, salib itu menyimpan pesan kuat tentang panggilan kekudusan seorang uskup dan pemimpin Gereja. Di tengah-tengah salib, tersemat relikui Santo Agustinus, salah satu Bapa Gereja terbesar yang mengajarkan pentingnya refleksi batin untuk menemukan Allah dan memahami sabda-Nya.
Di sisi relikui Agustinus, terdapat fragmen tulang Santa Monica, ibu yang setia mendoakan pertobatan putranya. Kisah Monica dan Agustinus menjadi fondasi spiritual bagi Ordo Agustinian, yang sejak abad ke-13 dikenal dengan semangat kehidupan komunitas, studi, dan pelayanan.
Hadiah Istimewa dari Ordo Agustinian
Relikui-relikui tersebut merupakan hadiah khusus dari Kuria Jenderal Ordo Agustinian kepada Kardinal Robert Prevost, sebelum ia terpilih sebagai Paus Leo XIV. Pastor Josef Sciberras, Postulator Jenderal Ordo Agustinus, yang menyusun relikui ini, menyatakan bahwa pemberian itu merupakan bentuk dukungan rohani bagi Prevost.
“Sehari sebelum konklaf, saya sempat mengiriminya pesan, meminta agar mengenakan salib itu demi perlindungan Santo Agustinus dan Monica,” ujar Pater Sciberras kepada Media Vatikan. “Saya tidak tahu apakah pesan saya berpengaruh, tapi saat melihatnya memakai salib itu di balkon Basilika Santo Petrus, saya benar-benar tersentuh.”
Para Kudus di Balik Salib Paus Leo XIV
Selain Santo Agustinus dan Santa Monica, salib itu juga memuat relikui tiga tokoh Agustinian lain:
- Santo Thomas dari Villanova, uskup agung Valencia pada abad ke-16, dikenal sebagai pembaharu kehidupan religius dan pejuang bagi kaum miskin.
- Beato Anselmo Polanco, uskup Teruel yang gugur sebagai martir pada Perang Saudara Spanyol karena kesetiaannya pada umat dan imannya.
- Yang Mulia Giuseppe Bartolomeo Menochio, uskup yang setia kepada Takhta Suci di masa penjajahan Napoleon dan dikenal atas keberanian serta ketabahannya.
Simbol Iman dan Komitmen Pastoral
Relikui-relikui tersebut sebelumnya disimpan dalam lipsanotheca di Postulasi Agustinian, lalu dirakit secara khusus oleh ahli relikui Antonino Cottone. Menurut Pater Sciberras, salib dada itu bukan sekadar lambang visual, melainkan wujud komitmen pastoral dan warisan iman yang kini diemban oleh Paus Leo XIV.
“Relikui ini masing-masing mewakili nilai penting dalam tradisi Agustinian — kesetiaan, reformasi, pelayanan, dan kemartiran. Nilai-nilai inilah yang kini menjadi kekuatan dalam pelayanan Paus yang baru,” tambahnya.
Paus Leo XIV, yang sebelumnya dikenal memiliki kedekatan spiritual dengan Santo Agustinus dan Santa Monica, kini membawa simbol-simbol itu bukan hanya di dadanya, tetapi juga di dalam hatinya. Sebuah tanda bahwa kepemimpinan Gereja ke depan tetap berpijak pada warisan iman, doa, dan ketekunan para kudus.